Minggu, 19 November 2017

Manajemen Keuangan Internasional

FOREX EXPOSURE
Eksposur valuta asing akan dialami oleh perusahaan yang melakukan pembayaran dan/ atau menerima pendapatan dalam valuta asing. Eksposur valuta asing timbul karena kurs valuta asing selalu berubah. Ditinjau dari dampaknya, terdapat 3 macam eksposur valuta asing, yaitu eksposur transaksi, eksposur operasi, dan eksposur akuntansi.
Exposure adalah tingkat dimana perusahaan dipengaruhi oleh kurs (Faisal, 2001 :107). Seberapa jauh suatu perusahaan dipengaruhi oleh perubahan kurs valas secara umum disebut eksposur (Kuncoro, 2000 : 242). Sementara, menurut Levi (2001 : 313) eksposur merupakan gambaran dari tingkat atau derajat perubahan nilai suatu objek dalam mata uang asal karena perubahan kurs. Eksposur berhubungan dengan nilai mata uang domestik riil, yang terdapat pada aset dan kewajiban, atau pada pendapatan operasi perusahaan sehingga nilai asset dan kewajiban ditentukan pada suatu saat tertentu, dan nilai pendapatan operasi dihitung selama periode waktu tertentu. Perubahan kurs yang lebih besar atau lebih kecil dari yang diharapkan yang akan menimbulkan keuntungan atau kerugian atas aset, kewajiban, atau pendapatan operasi. Menurut Faisal (2001 : 107) bahwa exposure memiliki tiga bentuk, yaitu:
1. Translation (Accounting) Exposure merupakan exposure laporan laba rugi dan neraca MNC terhadap perubahan-perubahan nilai tukar nominal. Dihasilkan dari fakta bahwa MNC harus mengkonsolidasikan rekeningnya ke dalam mata uang lokal melalui cash flow-nya yang didenominasi dalam berbagai valas (mentranslasi laporan keuangan yang didenominasi mata uang asing ke dalam mata uang lokal, dimana aset dan liabilities tersebut merefleksikan keputusan-keputusan masa lalu yang dibuat oleh perusahaan). Translation (accounting) exposure timbul dari kebutuhan untuk maksud-maksud pelaporan dan konsolidasi, untuk mengkonversi laporan keuangan operasi asing/luar negeri dari mata uang lokal (perusahaan subsidiary) ke mata uang perusahaan induk (parent company). Jika kurs telah berubah sejak periode pelaporan sebelumnya, translasi (restatement) dari assets dan liabilities, revenues, gains, dan loses yang didenominasi dalam valas akan menghasilkan gains/loses dalam valas (foreign exchange gains/loses).
2. Transaction Exposure adalah exposure valas perusahaan dalam transaksi-transaksinya dengan negara lain dimana transaksi tersebut terjadi pada saat ini, namun pembayarannya dilakukan pada masa datang. Pada saat jatuh tempo/penyelesaian transaksi-transaksi tersebut menaikkan keuntungan-keuntungan/kerugian-kerugian mata uang. Dengan kata lain, selama periode komitmen-komitmen pembayaran atau penerimaan tersebut belum jatuh tempo, kurs nominal dapat berubah dengan membuat nilai transaksi ada dalam resiko. Eksposur transaksi terjadi ketika perusahaan terlibat dalam transaksi yang didenominasi mata uang asing/valas yang akan terjadi di masa yang akan datang.
3. Economic Exposure adalah exposure valas cash flows perusahaan terhadap perubahan-perubahan nilai tukar riil. Dengan kata lain, economic exposure adalah mengukur perubahan-perubahan nilai tukar yang mempengaruhi nilai perusahaan yang diukur dalam PV cash flows masa datang yang diharapkan/berfokus pada dampak perubahan-perubahan nilai tukar terhadap nilai perusahaan yang diukur dari present value dari seluruh cash flows masa datang yang diharapkan/expected future cash flows. Eksposur yang didasarkan pada nilai-nilai pasar mengasumsikan bahwa tujuan finansial perusahaan adalah untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham.

MENGUKUR DAN MENGELOLA EXPOSURE TRANSAKSI
Eksposur transaksi mengukur perubahan pada nilai transaksi karena terdapat perbedaan antara kurs valuta asing pada saat transaksi disepakati dan saat transaksi diselesaikan/ dipenuhi. Eksposur transaksi akan mempengaruhi aliran kas jangka pendek perusahaan. Fluktuasi nilai transaksi kas di masa yang akan datang karena perubahan kurs valuta asing akan memberikan eksposur transaksi bagi perusahaan. Eksposur transaksi antara lain disebabkan oleh beberapa hal :
1. Pembelian atau penjualan barang atau jasa secara kredit, dimana harga dinyatakan dalam mata uang asing.
2. Pinjam-meminjam dana yang pelunasannya dinyatakan dalam mata uang asing.
Eksposur transaksi terdiri dari beberapa tahapan, yaitu eksposur kuotasi, eksposur pra pemenuhan pesanan dan eksposur penagihan. Eksposur transaksi pertama kali timbul saat penjual menyatakan harga dalam mata uang asing dan menyampaikannya kepada calon pembeli, baik secara verbal atau tertulis. Pada saat pembeli memesan barang atau jasa, eksposur potensial berubah menjadi eksposur transaksi aktual. Eksposur transaksi berakhir saat pembayaran diterima penjual.

Manajemen Eksposur Transaksi Melalui Kontrak Hedging Valuta Asing
Eksposur transaksi dapat dikelola dengan melakukan kontrak hedging valuta asing atau menempuh strategi operasi tertentu. Kontrak hedging valuta asing bisa dilakukan dipasar forward, pasar future, pasar uang, dan pasar opsi. Selain itu upaya hedging juga dapat ditempuh dengan mengadakan kesepakatan swap. Kesepakatan swap yang sering digunakan adalah back-to-back loans, currency swap, dan credit swap
• Melakukan Kesepakatan Swap
Swap valuta asing  adalah kesepakatan antara dua pihak untuk mempertukarkan sejumlah tertentu dana dalam mata uang yang berbeda, dan selang setelah periode tertentu, mengembalikan dana yang diterima dalam jumlah yang sama. Beberapa jenis swap yang umum dilakukan untuk mengelola eksposur transaksi dan eksposur operasi adalah back-to-back loan atau disebut juga parallel loan,currency swap, dan credit swap.
• Back-to-back atau parallel loans
Jenis swap ini melibatkan dua pihak di negara yang berbeda, yang sepakat untuk saling meminjam sejumlah dana dalam mata uang kedua negara, selama periode waktu tertentu. Pada akhir periode waktu yang disepakati, masing – masing pihak mengembalikan dana yang dipinjam. Setiap pihak yang terlibat dalamback-to-back loan dapat menetapkan syarat tambahan untuk mengantisipasi perubahan kurs yang tidak sebanding.

• Currency swap
Currency swap mirip dengan back-to-back loan, kecuali bahwa ia tidak nampak dalam neraca. Biasanya, dua perusahaan sepakat untuk mempertukarkan sejumlah dana dalam mata uang yang berbeda, yang ekuivalen nilainya, selama waktu tertentu. Jangka waktu berakhirnyacurrency swap dapat dinegosiasikan sampai minimal 10 tahun. Apabila dana disuatu negara lebih mahal dari negara yang lain, currency swapdapat mempertimbangkan perbedaan suku bunga.
• Credit swap
Credit swap adalah pertukaran mata uang antara perusahaan dan bank (seringkali bank sentral) asing, yang berlangsung selama kurun waktu tertentu. Credit swap sebenarnya telah dipraktikkan antara bank-bank umum, dan antara bank umum dan bank sentral, untuk memenuhi kebutuhan akan valuta asing. Daya tarik daricredit swap adalah kemampuannya untuk mengurangi kebutuhan guna membelanjai kegiatan dengan mata uang lemah dari sumber mata uang kuat.

Manajemen Eksposur Transaksi dengan Memodifikasi Strategi Operasi  
          Strategi yang banyak ditempuh untuk mengelola eksposur transaksi adalah :
Leads dan Lags : Menentukan Ulang Saat Transfer Dana
Istilah leads berarti mempercepat pembayaran dan lags memperlambat pembayaran. Jika sebuah perusahaan memiliki utang dalam mata uang kuat dunia, dimana kemungkinan mata uang tersebut untuk berapresiasi terhadap mata uang domestik cukup besar, maka akan lebih aman kalau perusahaan membayar lebih awal hutangnya. Kalau perusahaan berhutang dalam mata uang lemah dunia, yang cenderung terdepresiasi terhadap mata uang domestik, maka akan lebih menguntungkan kalau perusahaan memperlambat pembayaran utangnya.
Leads dan Lags Antar Perusahaan Independen
Leading atau lagging antar perusahaan-perusahaan independen dapat dilakukan jika perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam transaksi bersedia mengikuti usulan mitranya. Untuk kesediaannya itu, biasanya ada semacam kontraprestasi yang diperoleh.
Leads dan Lags Antar Perusahaan-Perusahaan dalam Satu Induk
Strategi leads dan Lags lebih mudah diterapkan antar perusahaan dalam satu induk, karena memiliki tujuan yang sama. Transaksi antar perusahaan dalam satu induk dapat berupa transaksi operasi atau transaksi keuangan. Strategi leads dan lags terkadang juga sulit diterapkan dlam perusahaan multinasional. Beberapa penyebabnya antara lain karena setiap anak perusahaan dianggap sebagai perusahaan independent dan karena porsi kepemilikan induk perusahaan terhadap perusahaan afiliasi tidak besar.
Reinvoicing Centers
Sebuah reinvoicing centers adalah anak perusahaan dari suatu perusahaan multinasional yang berada di suatu negara tertentu yang berfungsi mengelola eksposur transaksi perusahaan-perusahaan afiliasi.
Keuntungan utama dari reinvoicing center adalah manajemen eksposur transaksi antar perusahaan afiliasi dipusatkan pada satu lokasi. Karena semua transaksi dipusatkan di satu tempat, volume transaksi akan sangat besar sekali. Disinire invoicing center memiliki posisi tawar menawar yang kaat dengan bank untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Sedangkan kerugian utamanya adalah perusahaan harus mendirikan suatu anak perusahaan khusus untuk mengelola reinvoicing center, dimana biaya yang dikeluarkan mungkin lebih besar dari manfaat yang diperoleh.

Menetapkan Klausula Pembagian Risiko dengan Pelanggan
Kesepakatan pembagian risiko (risk sharing) umumnya diberlakukan antara pemasok dan pelanggan yang memiliki hubungan bisnis jangka panjang. Kesepakatan ini akan ditambahkan dalam kontrak kerja sama. Tujuan utama daririsk sharing adalah untuk memelihara eksistensi masing-masing pihak, agar kerja sama tetap berlangsung.

MENGUKUR DAN MENGELOLA EXPOSURE EKONOMI
Exposure ekonomi mewakili setiap dampak dari fluktuasi nilai tukar atas arus kas di masa depan sebuah perusahaan. Arus kas korporasi dapat dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar dengan cara – cara yang tidak langsung berkaitan dengan transaksi – transaksi valuta asing. Jadi perusahaan tidak bisa hanya berfokus pada hedging hutang atau piutang valas mereka, tetapi juga harus berusaha menentukan bagaimana arus kas mereka secara keseluruhan akan dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar di masa depan.
Untuk menilai exposure ekonomi dapat dilakukan dengan cara memisahkan beban operasi ke dalam beban operasi tetap dan beban operasi variable. Nilai dari beban operasi tetap dapat ditentukan sesuai dengan sejarah laporan perusahaan, sedangkan beban operasi variable di tentukan oleh tingkat penjualan perusahaan. Laba sebelum bunga dan pajak dihitung dengan mengurangi laba kotor dengan beban operasi total. Bunga yang terhutang pada bank-bank di Negara yang tidak sensitive terhadap pergerakan nilai tukar. Namun, jumlah yang akan di butuhkan untuk membayar bunga untuk kredit yang di ambil di Negara yang sensitive terhadap pergerakan nilai tukar tergantug pada scenario nilai tukar yang terjadi. Laba sebelum pajak adalah laba sebelum bunga dan pajak di kurangi dengan total beban bunga.
Kebijakan untuk menaikkan penjualan di Negara yang sensitive terhadap nilai tukar atau mengurangi pemakaian bahan baku dari Negara yang sensitive terhadap nilai tukar akan menghasilkan dampak yang lebih seimbang.
Rumus Mengukur Eksposur Ekonomi :
P = a + b x S + e.
Ket :    b disebut koefisien eksposur
Secara statistik, b = Cov (P,S)/Var (S)
Var (P) = b2Var(S) + Var(e)
b2Var(S): menunjukkan bagian dari variabilitas nilai Rp atas aset yang
berkaitan dengan perubahan-perubahan acak dalam kurs tukar
Var(e): bagian variabilitas nilai Rp yang adalah independen atas
pergerakan kurs tukar

MENGUKUR DAN MENGELOLA EXPOSURE AKUNTANSI
Eksposur akuntansi disebut juga eksposur translasi yaitu tidak menimbulkan perubahan pada aliran kas riil perusahaan. Eksposur ini timbul pada saat sebuah MNC membuat laporan keuangan konsolidasi dari seluruh anak perusahaannya yang tersebar di berbagai negara. mengukur eksposur akuntansi.
Perusahaan transnasional yang tidak peduli dengan eksposur akuntansi umumnya berpendapat bahwa pendapatan yang diperoleh oleh cabang-cabang perusahaan tidak perlu dikonversi dalam mata uang perusahaan induknya. Ini diakibatkan karena mereka tidak yakin eksposur akuntansi relevan. Kendati demikian, perlu dipahami apa yang mempengaruhi derajat eksposur perusahaan terhadap kemungkinan laba/rugi karena konversi lapran keuangan. Besar kecilnya eksposur akuntansi tergantung dari :
• Seberapa jauh peranan cabang-cabang perusahaan di luar negeri. Semakin besar persentase bisnis perusahaan yang dilakukan oleh cabang di luar negeri, semakin besar persentase pos-pos laporan keuangan yang mudah terpengaruh eksposur akuntansi.
• Lokasi cabang-cabang perusahaan di luar negeri.
Ini diakibatkan karena pos-pos laporan keuangan di setiap cabang biasanya dinyatakan dalam mata uang local di Negara tersebut.
• Standar akuntansi yang dipergunakan.
Setiap Negara umumnya mempunyai standar akuntansi yang sudah baku , yang amat bervariasi antar Negara.
• Alasan-alasan untuk melakukan translasi
Perusahaan dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestic dan luar negeri. Untuk mencapai hal ini, laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk perusahaan. Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut sebagai translasi.
Kebanyakan masalah yang berkaitan dengan translasi mata uang berasal dari fakta bahwa nilai relative mata uang asing jarang sekali ditetapkan. Kurs nilai tukar variable, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat digunakan dan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari satu periode ke periode lain sulit dilakukan. Keadaan ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan multinasional untuk menyediakan pengungkapan informasi hasil operasi dan posisi keuangan.
Alasan tambahan untuk translasi mata uang asing adalah untuk mencatat transaksi mata uang asing, mengukur risiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uang dan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari luar negeri. Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing dikatakan menghadapi resiko mata uang jika suatu perubahan kurs nilai tukar mata uang menyebabkan mata uang induk perusahaan (pelaporan) juga berubah. Pengukuran resiko ini akan berbeda-beda tergantung dari metode translasi yang dipilih untuk digunakan oleh perusahaan.
Perbedaan konseptual antara eksposur transaksi, operasi, dan akuntansi, yaitu :
Eksposur transaksi mengukur perubahan pada nilai transaksi karena terdapat perbedaan antara kurs valuta asing pada saat transaksi disepakati dan saat transaksi diselesaikan/dipenuhi. Jadi eksposur ini berhubungan dengan transaksi-transaksi yang sudah ada, tetapi belum jatuh tempo. Eksposur transaksi akan mempengaruhi aliran kas jangka pendek perusahaan.
Eksposur operasi disebut juga eksposur ekonomis, eksposur kompetatif atau eksposur strategis yaitu mengukur perubahan nilai sekarang perusahaan yang disebabkan oleh adanya perubahan pada aliran kas operasi di masa yang akan datang, karena terjadi perubahan yang tak terantisipasi pada kurs valuta asing.
Eksposur transaksi dan eksposur operasi berhubungan dengan perubahan pada aliran kas perusahaan. Perbedaannya adalah dampak eksposur transaksi memiliki jangkauan waktu yang lebih pendek, karena hanya melibatkan transaksi-transaksi yang belum jatuh tempo. Sebaliknya, eksposur transaksi mengukur kemungkinan penyimpangan aliran kas dari yang diharapkan, baik aliran kas jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
Eksposur akuntansi disebut juga eksposur translasi yaitu tidak menimbulkan perubahan pada aliran kas riil perusahaan. Eksposur ini timbul pada saat sebuah MNC membuat laporan keuangan konsolidasi dari seluruh anak perusahaannya yang tersebar di berbagai negara.

PENGELOLAAN SISTEM KEUANGAN MULTINASIONAL
Perusahaan Multinasional memiliki karakter yang unik : kemampuan untuk memperoleh dana dan keuntungan diantara berbagai macam unit melalui mekanisme perpindahan keuangan internal. Tujuan dari mengelola sistem keuangan multinasional adalah untuk menganalisa keuntungan, biaya, dan hambatan yang dikumpulkan dengan sistem keuangan multinasional. Analisa ini termasuk :
1. Mengidentifikasi kondisi dibawah yang menggunakan sistem yang akan meningkatkan nilai perusahaan untuk transaksi keuangan yang telah dibuat saat agak jauh ( diantara entitas yang tidak berhubungan ) melalui jaringan keuangan eksternal,
2. Menjelaskan dan mengevaluasi berbagai macam jaringan untuk perpindahan uang dan keuntungan secara internasional,
3. Menspesifikasikan prinsip design untuk sebuah pendekatan global untuk mengelola transfer dana internasional.

1. NILAI DAN SISTEM KEUANGAN INTERNASIONAL
Keterkaitan Internasional Negara-negara dihubungkan melalui :
1. Perdagangan Internasional (Ekspor & Impor)
       → meningkatkan standar hidup
       → spesialisasi
2. Sistem Keuangan Internasional
       → untuk melakukan transaksi internasional
Neraca Pembayaran Internasional
• Mencatat semua transaksi ekonomi suatu negara dengan seluruh dunia
• Debit dan Credit
• Pos-pos dalam NPI :
–Balance of Current Account
– Financial Account
NILAI MATA UANG DAN PENENTUAN NILAI MATA UANG DAN VALAS
Depresiasi : 
Mata uang suatu negara mengalami penurunan nilai terhadap mata uang negara lain, seperti memerlukan Rp. > untuk mendapatkan US $. Dan dari sisi akuntansi maka MNC akan membebankan kerugian akibat penurunan mata uang pada laporan R/L tahun berjalan.
Apresiasi : 
Bila mata uang suatu negara mengalami peningkatan nilai terhadap mata uang negara lain seperti : memerlukan Rp. < untuk mendapatkan US $
Devaluasi : 
mata uang suatu negara menunjukkan penurunan nilai secara sengaja dan diumumkan oleh pemerintah, dan dari sisi akuntansi maka MNC dapat membebankan kerugian akibat penurunan nilai tukar pada beberapa tahun kedepan
Revaluasi : 
mata uang suatu negara menunjukkan peningkatan nilai tukar mata uang terhadap mata uang negara lain dan diumumkan oleh pemerintah
Faktor-faktor Penentu Nilai Tukar
Seperti halnya komoditi lain, maka mata uangpun dapat dianggap sebagai komoditi selain sebgai alat pembayaran. Dengan demikian maka nilai tukar mata uang ditentukan :
• Kekuatan permintaan dan penawaran dalam transaksi ekspor dan import
• Permintaan Rp ditentukan permintaan barang/jasa buatan Indonesia oleh orang Amerika. Makin banyak import Amerika dari Indonesia makin besar kebutuhan Rp untuk membayar import dari Indonesia. Transaksi import dari Indonesia juga akan mempengaruhi penawaran US $, karena makin besar import dari Indonesia, maka semakin banyak US $ harus ditukar atau ditawarkan terhadap Rp utuk membayar import tersebut.
• Permintaan US $ ditentukan permintaan barang/jasa buatan Amerika Serikat oleh orang Indonesia . Makin banyak import Indonesia dari Amerika Serikat, makin besar kebutuhan US $ untuk membayar import dari Amerika Serikat. Transaksi import dari Amerika juga akan mempengaruhi penawaran Rp, karena makin besar import dari Amerika, maka semakin banyak Rp harus ditukar atau ditawarkan terhadap US $ utuk membayar import tersebut.
• Tingkat inflasi
Bila tingkat inflasi di Indonesia tahun 1998 sebesar 80% (kenaikan harga barang secara umum sebesar 80%) dan inflasi di Amerika Serikat sebesar 4%, maka akibatnya orang Indonesia melihat barang buatan Amerika Serikat lebih murah, import meningkat, permintaan US $ untuk bayar import akan naik. Disisi lain orang Amerika Serikat melihat barang buatan Indonesia mahal, import turun, permintaan Rp untuk bayar turun. Kedua hal tersebut mengakibatkan Rp mengalami depresiasi terhadap US $, sebagai akibat inflasi di Indonesia > inflasi di Amerika Serikat.
• Tingkat bunga
Tingkat bunga deposito secara teoritis mencerminkan tingkat keuntungan riil ditambah tingkat keuntungan premi resiko.
Premi resiko adalah tingkat keuntungan untuk menutup resiko sepeerti resiko inflasi, resiko likuiditas dan resiko lainnya. Bila di Indonesia r deposito < r inflasi, dan di Amerika r deposito > r inflasi, maka pemilik modal akan senang menanam dananya dalam bentuk US $ dengan cara deposito dalam US $ dan terjadilah depresiasi Rp terhadap US $ dan sebaliknya.
• Pengharapan pasar (market expectation) atas kondisi masa datang.
Apabila pasar berpengharapan inflasi akan tinggi dimasa datang, maka pemilik modal akan membelanjakan uangnya baik untuk barang durable (tahan lama) yang diperkirakan akan mengalami kenaikan harga atau ditukarkan dalam bentuk mata uang lain yang nilainya stabil. Reputasi bank sentral dipandang sebagai salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap stabilitas nilai rupiah. Apakah kebijaksanaannya gigih mengendalikan inflasi atau justru sebaliknya lebih longgar. Jika ekonomi dilonggarkan, maka tingkat bunga akan diturunkan dengan harapan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan pengangguran dan bila ekspansif, maka ancaman inflasi akan datang dan berarti menurunkan nilai mata uang.
• Intervensi bank sentral di pasar valas
Bank sentral sebagai pengendali pembayaran pemerintah perlu melakukan intervensi melalui mekanisme tingkat bunga dan operasi pasar. Spt : bila dipandang depresiasi Rp terlalu besar maka BS melakukan penjualan US $ langsung dipasaran atau menaikan tingkat bunga dan sebaliknya bila apresiasi maka akan membeli US $ dan menurunkan tingkat bunga. Contoh : pada bulan juli 1998 nilai inflasi mencapai 60% dan nilai tukar belum stabil, maka pemerintah mematok bunga SBI pada tingkat 60% dengan harapan tk bunga deposito dapat menarik dana masyarakat sehingga JUB akan turun dan menyerap modal kerja perusahaan asing yang ada di Indonesia dalam bentuk rupiahkarena pada awal krisis mereka berusaha mengurangi modal kerja dalam bentuk rupiah.

SISTEM KEUANGAN (MONETER) INTERNASIONAL
Merupakan seperangkat kebijakan, institusi, praktek, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu mata uang ditukarkan dengan mata uang lain (Shapiro, 1996, hal. 75). Nilai Tukar Mata Uang : Nilai suatu mata uang dalam satuan mata uang negara lain Nilai mata uang ditentukan oleh Demand dan Supply di pasar valuta asing Purchasing Power Parity (PPP) : –Daya beli dari suatu mata uang. Sistem Moneter Internasional Menentukan bagaimana nilai tukar ditentukan. Ada 3 sistem: 1.Nilai Tukar Tetap (Fixed Exchange Rate) 2.Nilai Tukar Mengambang (Flexible/Floating Exchange Rate) 3.Nilai Tukar Mengambang yang Terkendali (Managed Exchange Rate).

Ada 3 mekanisme Penentuan Nilai Tukar, yaitu :
• Sistem Nilai Tukar Tetap (Fixed rate system)
Adalah sistem dimana nilai mata uang suatu negara ditentukan tetap terhadap mata uang negara lain. Sistem ini memaksa pemerintah untuk menyesuaikan nilai tukarnya jika lagi mencerminkan nilai yang wajar dengan cara :
• mendevaluasi nilai mata uangnya atau merevaluasikannya.
Penggunaan sistem nilai tukar tetap ini seringkali mengakibatkan negara terpaksa harus meminjam dalam jumlah besar, tetapi pinjaman itu sifatnya sementara dan jumlahnya juga terbatas. (spt Ind pernah melaksanakan sistem ini dan tidak cocok dg perkembangan global sehingga mengakibatkan hutang pemerintah meningkat terus).
Dampak dari devaluasi : barang/jasa kurang kompetitif, pertumbuhan ekonomi rendah, pengangguran meningkat dan hutang luar negeri meningkat.
• Mengurangi pengeluaran pemerintah dan meningkatkan pajak.
Cara ini mungkin lebih baik dari pada harus mendevaluasi rupiah. Tetapi ini menjadi dilema kaena kita juga masih membutuhkan investasi asing dalam jumlah besar dan dg keringan pembebasan pajak, agar investor tertarik tentunya.
• Melakukan pengawasan lalu lintas devisa
Pengawasan itu dilakukan dengn memonoitor arus keluar masuknya dana selama tarnsaksi itu berkaitan dengan ekspor dan import hal itu tidak akan bahaya. Dan ini tidak boleh terlalu ketat karena bila tidak baik eksportir maupun importir akan menahan dananya diluar negeri. Kurs Pertukaran dan Neraca Pembayaran Apabila membandingkan antara kedua kurs pertukaran tersebut, maka dapat disimpulkan: “Dalam sistem kurs pertukaran berubah bebas (flexible exchange rate system) neraca pembayaran cenderung untuk menjadi lebih seimbang, sedangkan dalam sistem kurs pertukaran tetap (fixed exchange rate system) neraca pembayaran cenderung menjadi lebih tidak seimbang”. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kurs Perubahan dalam citarasa masyarakat Perubahan harga barang ekspor dan impor Inflasi Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi Pertumbuhan ekonomi.
Keunggulan :
• Kegiatan spekulasi di pasar uang semakin sempit.
• Intervensi aktif pemerintah dalam mengatur nilai tukar sehingga tetap stabil.
• Pemerintah memegang peranan penuh dalam pengawasan transaksi devisa.
• Kepastian nilai tukar, sehingga perencanaan produksi sesuai dengan hasilnya.

Kelemahan :
• Cadangan devisa harus besar, untuk menyerap kelebihan dan kekurangan di pasar valas.
• Kurang fleksibel terhadap perubahan global.
• Penetapan kurs yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan mempengaruhi pasar ekspor impor.
Sistem nilai tukar tetap pernah berlaku di Indonesia. Berdasarkan UU No.32 tahun 1964 ditetapkan bahwa nilai tukar Indonesia sebesar Rp. 250,-/US Dollar. Sedangkan nilai tukar Indonesia terhadap negara lainnya ditetapkan berdasarkan nilai tukar dollar terhadap negara tersebut sesuai dengan yang berlaku di pasar valuta asing Jakarta dan internasional. Dalam periode penetapan kurs tetap tersebut, Indonesia juga menetapakan peraturan sistim kontrol devisa yang ketat. Dalam sistim ini, tidak ada pembatasan kepemilikan, penjualan, maupun pembelian valas namun para eksportir wajib menjual devisanya kepada bak sentral. Sebagai dampak dari penetapan kurs tetap tersebut maka Bank Indonesia harus mampu memenuhi kebutuhan pasar valas bagi bank komersial maupun masyarakat.
Dalam perjalanannya, Indonesia juga sempat mendevaluasi kurs tetapnya sebagai dampak dari overvaluated dan jika di biarkan akan mengancam aktivitas ekspor-impor. Pada tanggal 17 April 1970 Indonesia merubah kurs tetapnya dari posisi semula sebesar Rp. 250,-/US Dollar menjadi  Rp 378,-/US Dollar. Devaluasi yang kedua dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 1971 menjadi Rp 415,-/US Dollar dan yang ketiga pada tanggal 15 November 1978 dengan nilai tukar sebesar Rp 625,-/US Dollar

2. Kurs Mengambang Terkendali (Managed Floating Exchange Rate)
Penetapan kurs ini tidak sepenuhnya terjadi dari aktivitas pasar valuta. Dalam pasar ini masih ada campur tangan pemerintah melalui alat ekonomi moneter dan fiskal yang ada. Jadi dalam pasar valuta ini tidak murni berasal dari penawaran dan permintaan uang.

Keunggulan :
• Mampu menjaga stabilitas moneter dengan lebih baik dan neraca pembayaran suatu negara.
• Adanya aktifitas MD/MS dalam pasar valuta berdasarkan kurs indikasi akan mampu menstabilkan nilai tukar dengan lebih baik sesuai dengan kondisi ekonomi yang terjadi.
• Devisa yang diperlukan tidak sebesar pada nilai tukar tetap.
• Mampu memadukan sistem tetap dan mengambang.
Kelemahan :
• Devisa harus selalu tersedia dan siap diguankan sewaktu-waktu.
• Persaingan yang ketat antara pemerintah dan spekualan dalam memprediksi dan menetapkan kurs.
• Tidak selamanya mampu mengatasi neraca pembayaran.
• Selisih kurs yang terjadi dalam pasar valuta akan mengurangi devisa karena memakai devisa untuk menutupi selisihnya.
• selisihnya.
Kurs mengambang terkendali Disebut juga dengan kurs distabilkan. Kurs bebas seperti yang telah disebutkan di atas sering menimbulkan ketidaktentuan kurs valuta asing, sehingga negara diharapkan dapat menerapkan pengendalian atau penstabilan kurs pada batas yang wajar. Pada dasarnya dalam sistem mengambang terkendali, nilai tukar ditentukan oleh kekuatan pasar, sehingga bebas bergerak naik maupun turun. Namun supaya tidak terjadi gejolak yang terlalu dahsyat, yang kriterianya ditentukan oleh Bank Sentral, pemerintah dapat campur tangan sampai batas-batas tertentu.
Bentuk-bentuk intervensi pemerintah dapat berupa:a.    Mengambang bersih. Terjadi jika campur tangan pemerintah tidak langsung, yaitu dengan pengaturan tingkat bunga.b.    Mengambang kotor. Terjadi jika campur tangan pemerintah secara langsung, yaitu dengan menjual atau membeli valuta asing.
Penerapannya di Indonesia 
Sistem nilai tukar mengambang terkendali di Indonesia ditetapkan bersamaan dengan kebijakan devaluasi Rupiah pada tahun 1978 sebesar 33 %. Pada sistem ini nilai tukar Rupiah diambangkan terhadap sekeranjang mata uang (basket currencies) negara-negara mitra dagang utama Indonesia. Dengan sistem tersebut, Bank Indonesia menetapkan kurs indikasi dan membiarkan kurs bergerak di pasar dengan spread tertentu. Untuk menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah, maka Bank Indonesia melakukan intervensi bila kurs bergejolak melebihi batas atas atau batas bawah spread (Teguh Triyono, 2005).Pada saat sistem nilai tukar mengambang terkendali diterapkan di Indonesia, nilai tukar Rupiah dari tahun ke tahunnya terus mengalami depresiasi terhadap US Dollar. Nilai tukar Rupiah berubah-ubah antara Rp 644/US Dollar sampai Rp 2.383/US Dollar. Dengan perkataan lain, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar cenderung tidak pasti.

3. Kurs Mengambang Bebas (Free Floating Rate)
Kurs mengambang bebas merupakan suatu sistem ekonomi yang ditujukan bagi suatu negara yang sistem perekonomiannya sudah mapan. Sistim nilai tukar ini akan menyerahkan seluruhnya kepada pasar untuk mencapai kondisi equilibrium yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal. Jadi dalam sistem nilai tukar ini hampir tidak ada campur tangan pemerintah.
Keunggulan :
• Cadangan devisa lebih aman.
• Persaingan pasar ekspor-impor sesuai dengan mekanisme pasar.
• Kondisi ekonomi negara lain tidak akan berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi dalam negeri.
• Masalah neraca pembayaran dapat diminimalisir.
• Tidak ada batasan valas.
• Equilibrium pasar uang.
Kelemahan :
• Praktik spekulasi semakin bebas.
• Penerapan sistem ini terbatas pada negara yang sistim perekonomiannya mapan, masih kurang teapt untuk negara berkembang.
• Tidak adanya intervensi pemerintah untuk menjaga harga.
• Penentuan kurs valuta asing
Penerapannya di Indonesia
Indonesia mulai menerapkan sistem nilai tukar mengambang bebas pada periode 1997 hingga sekarang. Sejak pertengahan Juli 1997, Rupiah mengalami tekanan yang mengakibatkan semakin melemahnya nilai Rupiah terhadap US Dollar. Tekanan tersebut diakibatkan oleh adanya currency turmoil yang melanda Thailand dan menyebar ke negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Untuk mengatasi tekanan tersebut, Bank Indonesia melakukan intervensi baik melalui spot exchange rate (kurs langsung) maupun forward exchange rate (kurs berjangka) dan untuk sementara dapat menstabilkan nilai tukar Rupiah. Namun untuk selanjutnya tekanan terhadap depresiasi Rupiah semakin meningkat.Oleh karena itu dalam rangka mengamankan cadangan devisa yang terus berkurang, pada tanggal 14 Agustus 1997, Bank Indonesia memutuskan untuk menghapus rentang intervensi sehingga nilai tukar Rupiah dibiarkan mengikuti mekanisme pasar.

• Jumlah uang yang beredar/Laju Inflasi
Dalam pasar valuta asing, perdagangan internasional baik dalam bentuk barang atau jasa menjadi dasar yang utama dalam pasar valuta asing, sehingga perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga luar negeri dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs valuta asing. Misalnya, jika Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat inflasi yang cukup tinggi maka harga barang Amerikajuga menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis permintaan terhadap barang dagangan relatif mengalami penurunan.

1. Menghitung Nilai Tukar Valuta Asing Berdasarkan Kurs yang Berlaku

   Apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak,maka nilai uang akan turun dan sebaliknya.
Perhitungan Kurs mengenal dua istilah sebagai berikut:
1. Kurs Beli adalah kurs yang dihitung pada saat pelaku pasar (Bank, money changer) membeli valuta asing (Dollar, Riyal dan sebagainya)
2. Kurs Jual adalah perhitungan kurs pada saat pelaku pasar (Bank, money changer) menjual valuta asing.
3. Kurs tengah, yaitu  kurs antara kurs jual dan  kurs beli  (penjumlahan kurs beli dan kurs jual yang dibagi dua).

Valuta Asing (Foreign Exchanges) : Penentuan Nilai (Kurs) Valuta Asing, bisa melalui: – Mekanisme pasar bebas (kurs bebas), ditentukan oleh permintaan dan penawaran pada mata uang tertentu, – Ditetapkan oleh pemerintah, dinamakan kurs tetap atau kurs resmi, – Apabila Kurs ditetapkan oleh pemerintah, maka pemerintah harus memiliki cadangan valuta asing yang tinggi, – Dengan sistem kurs tetap akan terbentuk pasar gelap (black market) valuta asing akibat terjadinya over value atau undervalue.

1. MEKANISME ALIRAN DANA ANTAR PERUSAHAAN
Implementasi penerimaan kas (uang) yang ada pada perusahaan atau bank (kas) yang setiap saat dibutuhkan dalam perputarannya, sehingga dana yang dalam kas dalam membiayai kegiatan operasional, tidak hanya penyajiannya dalam laporan neraca dan laporan rugi laba, melainkan juga dalam hal penyelenggaraan pencatatan selama periode akuntansi yang sedang berjalan.
Harnanto, Pokok-Pokok Intermediate Accounting, (2000 : 21) menyatakan bahwa dalam penyajian laporan keuangan perusahaan harus menampakkan lebih jelas terhadap dana yang pada aktiva lancar. Berdasarkan hal tersebut untuk menampung atau mengakomodasi transaksi-transaksi yang berhubungan dengan kas dalam perusahaan, maka pihak manajemen perusahaan menyelenggarakan rekening-rekening pembukuan, yang terdiri dari :
1. Kas yaitu digunakan untuk menampung transaksi-transaksi penerimaan dan pengeluaran kas melalui kasir perusahaan, termasuk penerimaan dan pengeluaran secara tunai melalui bank.
2. Kas kecil yaitu merupakan sejumlah dana (uang) yang dibentuk atau dipersiapkan khusus untuk kepentingan tertentu termasuk pengeluaran-pengeluaran yang bersifat rutin dan relatif kecil.
3. Selisih kas, yaitu digunakan untuk menampung perbedaan jumlah fisik kas (yang ada dalam perusahaan) menurut hasil kas opname dengan jumlah kas menurut catatan pembukuan sementara sebelum penyebab terjadinya perbedaan itu dapat diketahui.
Pada dasarnya setiap penanaman investasi mengandung dua macam aliran kas. Bambang Riyanto (2004 : 98) aliran kas terdiri dari :
1. Aliran kas keluar netto ( net out flow cash ) yaitu yang diperlukan untuk investasi baru.
2. Aliran kas masuk netto tahunan (net anual inflow of cash), yaitu sebagai hasil dari investasi baru yang ini sering pula disebut net cash proceceeds atau cukup dengan istilah proceeds.
Berdasarkan pengertian di atas menunjukkan bahwa yang dianggap sebagai aliran kas keluar adalah sejumlah dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi, sedangkan aliran kas masuk secara netto tahunan adalah hasil dari investasi yang ditanamkan.
Ada perbedaan pengertian antara cash flow atau proceeds dengan laba yang dilaporkan dari laporan keuangan. Laporan keuangan akan menujukkan data tentang laba yang belum tentu menunjukkan kas perusahaan, karena ada pos yang dianggap pengeluaran menurut laporam rugi laba sementara itu konsep cash flow menganggap bukan pengeluaran. Pos yang dianggap pengeluaran menurut laporan rugi laba adalah depresiasi. Oleh karena itu pada konsep cash flow dapatlah dihitung proceeds atau cash flow dengan menggunakan rumus (Subajah E. 2000 : 32), yaitu :
1. Kas masuk bersih = laba setelah pajak + penyusutan :
Kalau kita menganggap bahwa proyek tersebut dibelanjai dengan modal sendiri seluruhnya.
2. Kas masuk bersih = laba setelah pajak + penyusutan + bunga           ( 1 – Tax ) : kalau proyek tersebut dibelanjai sebagian dengan modal pinjaman
PINJAMAN ANTAR PERUSAHAAN
Pada dasarnya hubungan antara perusahaan satu dengan anak perusahaannya adalah saling menutupi kekurangan dan saling mendukung. Perpindahan dana dari perusahaan satu dengan anak perusahaannya biasanya melibatkan MNC, karena disini MNC lah yang mengerti mengenai peraturan perpindahan dana tersebut. Hal – hal yang menyangkut perpindahan dana ini antara lain :
1. Tingkat pinjaman dana
2. Control terhadap nilai mata uang
3. Perbedaan tariff pajak pada masing – masing Negara
Hal penting lainnya adalah pinjaman yang saling berhubungan, saling bertukar nilai mata uang, dan pinjaman antar perusahaan.
• Saling meminjamkan dana
Hal ini banyak terjadi pada Negara yang memiliki bunga pinjaman tinggi sehingga perusahaan cenderug menggunakan dana diamnya untuk dipinjamkan pada anak perusahaan yang lain yang membutuhkan dana, terutama bagi Negara yang rawan terhadap nilai pertukaran mata uang yang sewaktu – waktu dapat menimbulkan kerugian yang besar bagi perusahaan. Keuntungan dari system ini adalah :
1. Biaya yang harus dikeluarkan lebih sedikit, karena dana yang digunakan adalah dana dari perusahaan yang berada pada satu induk perusahaan
2. Pinjaman ini lebih aman bagi perusahaan, karena tidak terpengaruh dengan nilai tukar dan pajak
Keuntungan lainnya menurut manajer perusahaan adalah nama perusahaan akan tetap terjaga, karena kekurangan dari anak perusahaan dapat ditutupi sehingga citra perusahaan akan tetap baik di mata pemerintah dan masyarakat.
• Pengaruh Pajak
Berdasarkan keterangan kurs mata uang pada pemfakturan transaksi antar perusahaan dapat berpengaruh terhadap keuntungan setelah pajak jika fluktuasi/ naik turunnya mata uang dapat diantisipasi. Seperti contohnya pada sebuah cabang perusahaan Swedia yang menjual bagian perakitan barang pada cabang di Jerman. Yang mengasumsikan tingkat pajak perusahaan yang efektif di Swedia adalah tS, sedangkan di Jerman adalah tG. Apakah seharusnya transaksi dalam faktur menggunakan mata uang Deutsche marks ataukah kronor, apabila Deutsche marks diharapkan meningkat dengan baik dibandingkan Kronor dan dolar.
• Pengawasan Penukaran
Pemilihan mata uang yang digunakan dalam melakukan transaksi, memungkinkan sebuah perusahaan untuk memindahkan beberapa dana yang menghalangi dari sebuah Negara yang memiliki pengendalian terhadap mata uang. Apabila letak cabang perusahaan terletak pada suatu Negara yang membatasi pengiriman kembali laba.
PENYUSUNAN KEBIJAKAN TRANSFER GLOBAL
1. Mendesain Sebuah Kebijakan Global Pengiriman
Tugas yang dihadapi oleh para jajaran eksekutif keuangan adalah mengkoordinasikan penggunaan dari bermacam hubungan keuangan dengan cara yang konsisten dengan memaksimalkan nilai perusahaan secara keseluruhan. Tugas ini mensyaratkan hubungan keempat keputusan:
1. Seberapa besar jumlah uang yang dikirimkan
2. Kapan dilaksanakan
3. Dimanakah mengirimkan dana tersebut
4. Metode transfer seperti apakah yang digunakan
     2. Prasyarat
Sejumlah faktor yang secara kuat berpengaruh terhadap kemampuan suatu MNC untuk mendapatkan manfaat dari transfer sistem keuangan internal, terdiri dari:
1. Banyaknya jaringan keuangan
2. Besarnya transaksi gabungan
3. Pola gabungan kepemilikan luar negeri
4. Tingkatan standarisasi produk dan jasa
5. Peraturan pemerintah
6. Informasi yang Disyaratkan
Untuk mendapatkan keuntungan secara penuh, perusahaan multinasional membutuhkan informasi detail mengenai informasi:
• Penggabungan keuangan yang dipersyaratkan
• Sumber daya dan biaya dari kredit eksternal
• Hasil dari investasi lokal
• Ketersediaannya akses keuangan
• Volume dari transaksi gabungan
• Peraturan dan pembatasan dari Pemerintah
4. Konsekuensi Perilaku
• Memanipulasi harga yang ditukarkan
• Menyesuaikan pembayaran devidenhttps://windaswarpandhani.wordpress.com/2015/11/11/forex-exposure-dan-pengelolaan-sistem-keuangan-multinasional/amp/

Minggu, 05 November 2017

Analisis Iklan Perusahaan (Kelebihan dan Kekurangan)

1. Iklan S

Hasil gambar untuk iklan sprite

Merek minuman bersoda biasanya menjadi salah satu produk yang menawarkan iklan kreatif dan lantas menjadi viral. Contoh terbaru adalah, iklan S dengan Cak Lontong sebagai pengisi suaranya. Menurut saya, pada iklan S saat ini sangatlah menarik. Suara Cak Lontong yang sangat khas dan sudah dikenal masyarakat luas, konsep visual yang menampilkan segelas S dingin sebagai juara, dan tentunya skenario yang begitu atraktif dan humor sangat menarik perhatian khalayak yang menyaksikannya serta mampumembuat orang ingin meminum S saat itu juga.
Adapun skenario atau kata-kata yang disampaikan oleh Cak Lontong, “Hey, Guys! Ayo berpikir jernih. Apa iya dengan mencampur sendiri es batu, rasa lemon, dan gelembung bias seenak dan se-nyegerin segelas S? Boleh aja dicoba. Tapi nyatanya susah. Menurut kamu info ini gak penting? Nyatanya kamu jadi nontonin iklan ini selama lebih dari 20 detik. Dan kamu jadi haus dan pengen minum S. Nyatanya Nyegerin.”
Adapun analisis S yang saya buat berupa analisis SWOT, yaitu Strength (kekuatan), Weakness(kelemahan), 
Strength :
·         punya varian rasa yang berbeda, yakni S Zero dengan versi tanpa kalori.
·      S dapat dinikmati dengan berbagai cara seperti dengan meminumnya langsung atau dengan menambahkan buah-buahan pada S
·           Terdapat banyak pilihan kemasan, mulai dari kemasan botol maupun kaleng.
·           Harganya relatif murah dan terjangkau.
Weakness :
·          Kurang gencarnya promosi varian lain (baru) dari S selain S dengan rasa lemon, sehingga hanya ada segelintir kecil khalayak yang mengetahui dan sadar akan adanya varian-varian baru tersebut. Hal ini sangat disayangkan, karena apabila kepedulian khalayak akan varian baru tersebut sangat kurang maka akan berimbas pada produksinya.
·         Pencinta minuman bersoda yang ingin menjaga kesehatan dan berat badan yang ideal akan mengurangi jumlah pembelian S atau bahkan sama sekali tidak membeli S.


2. Iklan Wafer “B”

Iklan ini menampilkan sepasang remaja yang sama-sama menyukai wafer Beng-Beng. Namun mereka galau karena si cowok suka Beng-Beng yang dimakan langsung, sedangkan si cewek suka makan Beng-Beng yang didinginkan. Iklan tersebut berisi dialog sebagai berikut.
Cewek : Kita udahan aja ya?
Cowok : Kenapa?
Cewek : Kamu sukanya makan Beng-Beng langsung, tapi Papaku setujunya Beng-Beng dingin. Maafin aku ya..
Lalu dilanjutkan dengan lagu yang menggambarkan perasaan mereka. “Beng-Beng memang satu, makannya yang bedaa… haruskah kita lantas pisah meski sama-sama suka beng-beng”
Menurut saya, dalam iklan Beng-Beng kali ini sangatlah unik dan menarik baik dalam sajian gambar maupun cerita. Dalam iklannya ini terdapat pesan tersirat dari PT Mayora Indah Tbk yang membuat inovasi pada produk beng-beng yang bisa dimakan dalam keadaan dingin, dimana dulunya yang kita tahu bahwa beng-beng hanya dapat dimakan langsung.
Tujuan yang hendak dicapai oleh pemasang iklan ialah tercapainya tujuan dari iklan itu sendiri yakni meningkatnya penjualan dari wafer Beng-Beng tersebut. Dan pesan dari iklan itu sendiri tersampaikan kepada khalayak tertentu yang menjadi target pasar dari produk yang diproduksi PT Mayora Indah Tbk tersebut.
Target pasar pada iklan Beng-Beng ini adalah remaja keatas disemua kalangan, dari menengah-kebawah dan menengah-keatas. Terlebih lagi harga hanya Rp. 1.500,- /satuan, dan sangat terjangkau bagi remaja.
Adapun analisis wafer Beng-Beng yang saya buat berupa analisis SWOT, yaitu Strength (kekuatan),Weakness (kelemahan), 
Strength :
·     Beng-Beng punya empat varian rasa yang berbeda, yakni Beng-Beng Chocolate, Beng-Beng Cappuccino, Beng-Beng Mint, dan Beng-Beng Peanut Butter.
·           Beng-Beng merupakan salah satu wafer yang memiliki 4 kelezatan sekaligus.
·           Harganya relatif murah dan terjangkau.
Weakness :
·      Kurang gencarnya promosi varian lain (baru) dari Beng-Beng selain Beng-Beng Chocolate, sehingga hanya ada segelintir kecil khalayak yang mengetahui dan sadar akan adanya varian-varian baru tersebut. Hal ini sangat disayangkan, karena apabila kepedulian khalayak akan varian baru tersebut sangat kurang maka akan berimbas pada produksinya.
·           Kurang melakukan inovasi produk, khususnya pada kemasan. Jadi terkesan monoton.
·   Pencinta cokelat yang ingin menjaga kesehatan dan berat badan yang ideal akan mengurangi jumlah pembelian Beng-Beng atau bahkan sama sekali tidak membeli Beng-Beng.


3.Analisis Iklan ”O

Iklan terbaru Oreo yang sering muncul di televisi saat ini adalah iklan Oreo dengan visualisasi kartun.Menurut saya, dalam iklan Oreo terbaru tersebut mengajak penonton untuk membayangkan rasa enak dari Oreo yang terdiri atas krim yang nikmat di balut oleh sandwich cokelat. Hingga jika memberikan kepada vampire dan hiu yang notabene makhluk yang menyeramkan, dengan memakan Oreo maka akan menjadi menyenangkan. Selain itu dalam iklan ini juga terdapat visualisasi berbagi Oreo kepada semua orang, warna kulit, suku, hingga robot. Ini mengartikan bahwa Oreo memang susah di sukai oleh semua orang, bisa menjadi pemersatu perbedaan yang sesuai dengan tagline “Penuh Keajaiban”. Ditambah lagu yang menarik dan mudah di ingat, iklan ini menjadi salah satu yang mudah diingat oleh konsumen. Itu berarti iklan ini berhasil menarik perhatian konsumen dengan visualisasi animasi yang modern yang pasti di sukai terutama oleh anak-anak dan audio lagu yang mudah di ingat.
Adapun lirik dalam iklan Oreo yang terbaru, yaitu “Bayangkanku beri Oreo tuk si vampire yang menyeramkan, akankah dia berubah dengan susu segelas, kurasa semua kan jelas, menyenangkan karena creamnya sangat nikmat dalam  sandwich coklat, bila si hiu datang, ku beri Oreo lagi, bisakah dia bersahabat dan berbagi, bayangkan ku beri Oreo, dunia penuh keajaiban kalau kuberi Oreo tuk kamuBayangkan ku beri Oreo.
Adapun analisis Oreo yang saya buat berupa analisis SWOT, yaitu Strength (kekuatan), Weakness(kelemahan),
Strength :
·      Oreo punya banyak varian rasa yang berbeda, yakni Oreo Original, Oreo Double Stuf, Oreo Chocolate Creme, Oreo Coconut Delight, Oreo Strawberry Creme, Oreo Ice Cream Blueberry Flavor, dan masih banyak lagi.
·      Oreo dapat dinikmati dengan berbagai cara seperti dengan susu (diputar, dijilat, dicelup) atau sebagai topping dalam makanan maupun minuman.
·    Terdapat banyak pilihan kemasan, mulai dari kemasan plastik maupun berbentuk cup dengan berbagai ukuran.
·           Harganya relatif murah dan terjangkau.
Weakness :
·     Kurang gencarnya promosi varian lain (baru) dari Oreo selain Oreo Original, sehingga hanya ada segelintir kecil khalayak yang mengetahui dan sadar akan adanya varian-varian baru tersebut. Hal ini sangat disayangkan, karena apabila kepedulian khalayak akan varian baru tersebut sangat kurang maka akan berimbas pada produksinya.
·   Pencinta cokelat yang ingin menjaga kesehatan dan berat badan yang ideal akan mengurangi jumlah pembelian Oreo atau bahkan sama sekali tidak membeli Oreo.

4. Analisis Iklan "i"

Hasil gambar untuk iklan IM3

Iklan ini mengambarkan seorang wanita yang berkali-kali menelpon temannya untuk menanyakan hal-hal sepele seperti kacamata, tas, handphone tanpa mempedulikan tariff pulsa telepon. Pembuat iklan tersebut mendemonstrasikan secara langsung program layanan terbaru mereka melalui adegan yang dimainkan oleh model. Kesan pertama yang didapat oleh audiens sejak pertama kali melihat iklan ini bersifat hiburan, melihat tingkah laku peran utama yang ceroboh menanyakan benda-benda yang ada disekitarnya kepada kawan dekatnya. Diakhir iklan ini ditampilkan uraian tentang program/produk terbaru si pembuat iklan yang ditawarkan kepada audiens, yaitu program “IM3 Soulmate” untuk saling berhubungan dengan sesama kawan dekat tanpa perlu takut akan mahalnya biaya pulsa telepon.

Kelebihan dan Kekurangan
Iklan IM3:
Kelebihan:
1.      Ilustrasi penggunaan produk yang menghibur audiens
2.      Pengambilan gambar dan suara yang tepat
3.      Keterangan produk yang singkat dan jelas
Kekurangan
1.      Sasaran produk yang tidak jelas
2.      Durasi Terlalu singkat
3.      Tidak menjelaskan keunggulan produk
4.      Iklan kurang berpengaruh bagi Audiens

5.  Iklan Pasta Gigi "P"

Hasil gambar untuk iklan PEPSODENT GIGI BERLUBANG

Iklan yang berdurasi hampi 30 detik ini dikemas secara santai dengan ditambahkannya backsoundyang enak didengar. Bahasa yang digunakan oleh narator pun tidak terlalu formal. Walaupun membahas tetang pemsalahan penyakit, iklan ini tidak menampilkan kesan yang "berat". Hal ini dikarenakan Pepsodent memakai anak kecil dalam iklannya. Cara anak-anak itu menyampaikan peikiran mereka juga terlihat natural dan tidak terpaksa. Tetapi tentulah iklan ini bukan bertujuan untuk anak-anak. Iklan ini ditujukan kepada orang dewasa. Pepsodent menghadirkan sosok orang dewasa pada akhir iklan sebagai ayah yang menggosok gigi bersama anaknya. Iklan ini memang tidak memberikan jaminan akan kepastiannya dalam hal mencegah gigi berlubang. Tetapi pada iklan ini, Pepsodent yang merupakan produk dari Unilever memuat tulisan "Merek No. 1 dipakai dan Dipercaya Dokter Gigi"